Abu Bakar Muhammad bin Zakariya ar-Razi adalah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 sampai 930. Al-Razi mempelajari ilmu kedokteran karena mengalami cacat di mata akibat mencoba berbagai eksperimen saat menekuni ronde alkemi. Ia mempelajari ilmu kedokteran dari Ali Ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filsuf Yahudi.
FILSAFAT AR-RAZI
1. Jiwa, menurut Al-Razi, Jiwa meskipun asalnya hidup, tidak sabar dan dalam keadaan bodoh. oleh karena terpesona oleh materi, maka untuk dipersatukan dan untuk dianugerahkan bentuk yang memungkinkannya dapat menikmati kesenangan- kesenangan Jasmani. Karena ada perlawanan materi terhadap Kegiatan Jiwa yang sedang dalam pembentukan, maka Tuhan “bermurah hati” untuk membantu dan menciptakan dunia ini, dengan bentuk Materinya, agar jiwa dapat melampiaskan nafsu syahwatnya untuk menikmati bagian kesenangan- kesenangan materi untuk sementara waktu.
2. Moral, gagasan tentang moral beraset transmigrasi jiwanya, yangtertuang dalam. Karyanya philosophical way (jalan filsafat), terutama berkenaan dengan masalah penyembelihan hewan. Al-Razi merasa terganggu oleh penderitaan hewan, terutama yang diakibatkan perlakuan manusia.
3. Kenabian dan Agama, Al-Razi tidak percaya kepada nabi, sebab mereka dipandangnya hanya membawa kehancuran bagi manusia. Dalam hubungan kenabian dan agama, ia menegaskan bahwa Para nabi tidak berhak mengklaim bahwa mereka memiliki keistimewaan khusus, baik rasional maupun spiritual, karena semua manusia sama. Dalam pandangan ini pendapat Al -Razi sedikit kontradiktif. Agama baginya adalah warisan tradisional, dan mukjizat dianggap sebagai mitos agama yang dimaksud untuk menipu dan menyesatkan.
FILSAFAT “LIMA KEKAL” AL – RAZI
1. Allah Ta’ala
Allah bersifat sempurna. kehidupan berasal dariNya sebagaimana sinar datang dari matahari, Allah mempunyai kepandaian sempurna dan murni. Allah menciptakan sesuatu dan tidak ada yang bisa menandingi dan menolak kepadaNya.
2. Ruh
Allah menciptakan manusia guna menyadarkan ruhdan menunjukkan kepadanya, bahwa dunia ini bukanlah dunia yang sebenarnya dalam arti hakiki. Melalui filsafat manusia dapat memperoleh dunia yang sebenarnya, dunia sejati atau hakiki.
3. Materi
kemutlakan menurut Al-Razi, materi pertama terdiri dari atom-atom, setiap atom mempunyai volume yangdapat dibentuk. apabila dunia ini dihancurkan, makaia akan terpisah-pisah dalam bentuk atom-atom. Dengan demikian materi berasal dari Kekekalan, karena tidak mungkin menyatakan suatu yang berasal dari ketiadaan sesuatu. Dua bukti untuk memperkuat pendapat ini: Pertama, penciptaan adalah bukti dengan adanya sang Pencipta. Dan, Kedua, berlandaskan ketidakmungkinan pencipta dan Ketiadaan
4. Ruang
menurut Al-Razi, ruang adalah tempat keadaan materi. Materi mempunyai ruang yang Kekal. Ruang dibagi menjadi dua Yakni mutlak(universal) dan tertentu (relatif), ruang universal tidak terbatas dantidak tergantung kepada dunia dan segala sesuatu yang ada didalamnya. Sedangkan ruang relatif sebaliknya.
5. Waktu
Waktu adalah subtansi yang mengalir, ia adalah Kekal. Al-Razi membagi waktu 2 macam yaknimutlakdan relatif (terbatas). Sedangkan gerak relatif adalah gerak lingkungan lingkungan, matahari, dan bintang gemintang.